KEPEMIMPINAN
DALAM ORGANISASI
Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak
dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional.
Banyak muncul definisi mengenai
pemimpin dan kepemimpinan, antara lain :
1. Figur sentral yang mempersatukan
kelompok
2. Keunggulan seseorang atau
beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
3. Brown (1936) berpendapat bahwa
pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang
sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech
dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus
dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur
kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan
aktivitas kelompok.
4. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel orang lain
untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja
sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat /moral yang kreatif
dan terarah.
5. Individu yang memiliki
program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan
dengan cara yang pasti.
PENDEKATAN
DALAM KEPEMIMPINAN
1.
Kaum behavioral
memandang kepemimpinan dapat dilatih, yang berarti kepemimpinan dapat
diperoleh, dikembangkan atau ditambah derajatnya.
2.
Pendekatan traits, kepemimpinan itu ada dalam diri individu sejak lahir, kalau individu
tersebut tidak dapat memimpin berarti memang tidak terlahir sebagai pemimpin
dan tidak bisa diubah atau tidak terbuka kemungkinan untuk memiliki
kepemimpinan
3.
Situasional
memandang kepemimpinan berdasarkan dua aspek tersebut diatas.
Sondang (1994) menyimpulkan
bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
a. seseorang secara genetika telah
memiliki bakat kepemimpinan.
b. bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui
kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
c. ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut
teori kepemimpinan.
TIPE KEPEMIMPINAN
1.
Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi
kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik
dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari
persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan
“keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a. Kecenderungan memperlakukan
para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan
dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
b. Pengutamaan orientasi terhadap
pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu
dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.
Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan
keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
a.
menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
b. dalam menegakkan disiplin
menunjukkan keakuannya
c.
bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi
d.
menggunakan pendekatan premitif dalam hal terjadinya
penyimpangan oleh bawahan.
2.
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik
hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya di masyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional
ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau
panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin
ini mengembangkan sikap kebersamaan.
3.
Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya
kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut
tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang
yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah :
a. Pendelegasian wewenang terjadi
secara ekstensif
b. Pengambilan keputusan
diserahkan kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas
operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata-nyata menuntut
keterlibatannya langsung.
c. Status quo organisasional tidak
terganggu
d. Penumbuhan dan pengembangan
kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota
organisasi yang bersangkutan sendiri.
e. Sepanjang dan selama para
anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi
pimpinan dalam organisasi berada pada tingkat yang minimum.
5. Tipe Demokratik
Pemimpin
yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia
Seorang pemimpin
demokratik disegani bukannya ditakuti.
CIRI-CIRI PEMIMPIN dan
KEPEMIMPINAN
1. Pengetahuan umum yang luas,
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia
semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2. Kemampuan bertumbuh dan berkembang
3. Sikap yang intuitif atau rasa
ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak
merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang
tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis
operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan
berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi
pada pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan
inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang
dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang
kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang
integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi
secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi
motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi
pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki
kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah
sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi
kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk
membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa
dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan
organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar osrganisasi tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin
diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para
bawahannya. Salah satu kunci
keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada
kemampuannya bertindak secara objektif.
11. Pragmatisme, dalam kehidupan
organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai
berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan
untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik
tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup
tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan
Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik
organisasional adalah “SWOT”.
13. Kemampuan
Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
14. Naluri
yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
15. Rasa
Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
16. Rasa
Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga
hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
17. Keteladanan,
seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam
sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
18. Menjadi Pendengar yang Baik
19. Adaptabilitas, kepemimpinan
selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
20. Fleksibilitas, mampu melakukan
perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai
dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan
prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
21. Ketegasan
22. Keberanian
23. Orientasi Masa Depan
24. Sikap yang Antisipatif dan
Proaktif
sumber: d.yimg.com/kq/groups/24699781/.../name/materi+Akse-UWM.doc
Artikel yang baguss..
ReplyDeletePeran pemimpin sangat vital bagi kehidupan di dalam organisasi, hidup mati organisasi ada di tangan pemimpinnya.
Sekedar ingin bergai, barangkali bisa sedikit menambah sedikit bacaan mengenai peran kepemimpinan dalam organisasi.
Klik --> Makalah Kepemiminan Martha Tilaar