Friday, June 29, 2012

Manusia dan Harapan -bag. 2-


Kembali lagi di topic manusia dengan harapan. Manusia tidak [ernah lepas dari harapan. Segala jenis dan macam-macam harapan sering di dalam mimpi tiap manusia. Seperti sekarang saya, saya berharap bahwa saya ingin memiliki pasangan, saya ingin lebih dewasa dari sekarang, saya berharap lebih dan lebih dari saya sekarang.

Saya wanita, dan wanita tentu ingin memiliki kecantikan dari dalam maupun dari luar agar banyak mata yang tertuju padanya. Pengalaman saya ini tidak hanya terjadi dalam hidup saya, tetapi pasti oleh wanita-wanita lainnya. Anggun, mempesona, cantik, stylish tentu dambaan tiap wanita. Seperti saya, saya ingin sekali tampil cantik dan anggun, tetapi terkadang ketidak percayaan diri membuat kita malu. Padahal, kunci dari kecantikan diri kita adalah percaya diri menjadi diri kita sendiri. Susah memang, tetapi kalau bukan kita yang percaya pada diri kita sendiri, siapa lagi? Dengan menjadi diri anda sendiri, orang lain pun akan jauh lebih menghargai kita dibanding dengan orang yang mengikuti gaya orang lain dan terkesan ‘copycat’. Dan tidak hanya itu, tentu kepribadian kita juga harus diperhatikan. Seperti untuk tidak melakukan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Rokok, misalnya. Rokok hanya membuat kita menderita, tidak baik untuk kesehatan. Bahkan banyak wanita-wanita sekarang merokok hanya untuk gaya-gayaan atau karena lingkungan tempat mereka berada. Cobalah untuk mengontrol diri sendir. Karena rokok sungguh tidak mempunyai nilai +. Ada lagi wanita yang ingin menjadi pria. Kalian para wanita telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi wanita seutuhnya, namun mengapa orang yang ingin menjadi seorang ‘pria’ tersebut tidak menikmati anugerah yang Tuhan berikan kepada kita?
Masih banyak yang lain cerita-cerita tentang harapan akan menjadi seorang wanita. Pengalaman saya tentu sama dengan kalian bukan? Oleh karena itu jaga diri kalian baik-baik. Wanita adalah makhluk mulia dengan perasaan yang lembut dan penuh dengan cinta kasih. Sampai jumpa lain waktu J

No comments:

Post a Comment