Friday, June 29, 2012

Manusia dan Harapan -bag. 2-


Kembali lagi di topic manusia dengan harapan. Manusia tidak [ernah lepas dari harapan. Segala jenis dan macam-macam harapan sering di dalam mimpi tiap manusia. Seperti sekarang saya, saya berharap bahwa saya ingin memiliki pasangan, saya ingin lebih dewasa dari sekarang, saya berharap lebih dan lebih dari saya sekarang.

Saya wanita, dan wanita tentu ingin memiliki kecantikan dari dalam maupun dari luar agar banyak mata yang tertuju padanya. Pengalaman saya ini tidak hanya terjadi dalam hidup saya, tetapi pasti oleh wanita-wanita lainnya. Anggun, mempesona, cantik, stylish tentu dambaan tiap wanita. Seperti saya, saya ingin sekali tampil cantik dan anggun, tetapi terkadang ketidak percayaan diri membuat kita malu. Padahal, kunci dari kecantikan diri kita adalah percaya diri menjadi diri kita sendiri. Susah memang, tetapi kalau bukan kita yang percaya pada diri kita sendiri, siapa lagi? Dengan menjadi diri anda sendiri, orang lain pun akan jauh lebih menghargai kita dibanding dengan orang yang mengikuti gaya orang lain dan terkesan ‘copycat’. Dan tidak hanya itu, tentu kepribadian kita juga harus diperhatikan. Seperti untuk tidak melakukan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Rokok, misalnya. Rokok hanya membuat kita menderita, tidak baik untuk kesehatan. Bahkan banyak wanita-wanita sekarang merokok hanya untuk gaya-gayaan atau karena lingkungan tempat mereka berada. Cobalah untuk mengontrol diri sendir. Karena rokok sungguh tidak mempunyai nilai +. Ada lagi wanita yang ingin menjadi pria. Kalian para wanita telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi wanita seutuhnya, namun mengapa orang yang ingin menjadi seorang ‘pria’ tersebut tidak menikmati anugerah yang Tuhan berikan kepada kita?
Masih banyak yang lain cerita-cerita tentang harapan akan menjadi seorang wanita. Pengalaman saya tentu sama dengan kalian bukan? Oleh karena itu jaga diri kalian baik-baik. Wanita adalah makhluk mulia dengan perasaan yang lembut dan penuh dengan cinta kasih. Sampai jumpa lain waktu J

Tuesday, June 19, 2012

Manusia dan Harapan (Tulisan 10)


Manusia dengan harapan.

Tentu banyak harapan yang dinginkan setiap manusia. Cerita ini adalah pengalaman saya tentang harapan.
Saat ini, yang saya harapkan tentu banyak. Misalnya saja, saya berharap saya bisa lebih dari apa yang ada di diri saya ini. Segala kekuarangan saya tentu ingin saya perbaiki, harapannya. Namun tidak semua dapat terjadi instan dan cepat. Semuanya butuh proses dan tentu kita akan lebih puas dengan hasil yang terproses dengan kerja keras diri kita sendiri. Misalnya saja fisik tubuh. Menurut saya, tubuh saya ini cukup gemuk dari angka normal badan ideal saya. Saya berharap saya memiliki badan yang ideal, namun otulah, proses yang saya butuhkan adalah dengan berolahraga dan membakar lemak-lemak saya.

Tidak hanya saya, orang lain pun mau memiliki badan yang ideal. Oleh karena itu biarkanlah kita mau berproses. Bukan kareana obat-obatan yang mengandung bahan kimia berbahaya yang tadinya kita mau kurus tetapi malah mengakibatkan kematian. Ada juga yang suntik sedot lemak, dan hal-hal praktis lainnyya. Dengan biasakan hidup sehat sudah menjadi hal yang paling benar dalam menjaga dan merawat tubuh kita ini. J

Manusia dan Kegelisahan (Tulisan 9)


Halo J

Manusia dan kegelisahan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya tentang menunggu saat-saat atau detik-detik pengumuman ujian nasional. Suatu kegelisahan tersendiri buat saya, karena ujian nasional yang menentukan saya lulus atau tidaknya. Sewaktu menunggu hasil ujian nasional SMP, saya menunggu di depan telephone rumah saya, karena pemberitahuannya lewat telephone rumah. Setiap ada telephone yang masuk saya cemas apakah saya lulus atau tidak. Ternyata Puji Tuhan saya lulus J

Lalu saat saya SMA, pengumuman kelulusan saya beda sistemnya dengan saat saya SMP dulu, semua anak-anak dikumpulkan di lapangan, lalu dibagikan kertas dan maju satu persatu. Saat kita bersama-sama melihat kertas itu, kita akan melihat apakah kita lulus atau tidaknya. Dan Puji Tuhan bahwa saya dinyatakn lulus dan sekolah saya memang lulus 100%.

Sebenarnya banyak kegelisahan-kegelisahan lain yang tidak bisa saya ceritakan satu persatu. Setiap manusia pasti pernah yang merasakan yang namanya gelisah. Tapi kalau kita yakin dengan apa yang kita lakukan adalah sesuatu hal yang benar, tidak perlu gelisah. Enjoy and happy! J

Manusia dan Tanggung Jawab (Tulisan 8)


Halo J

Manusia dan tanggung jawab kali ini adalah pengalaman saya tentang bagaimana diberikan tanggung jawab dari hal yang kecil. Kita sebagai anak tentu diberikan tanggung jawab untuk membahagiakan orang tua. Dengan banyak hal kita dapat membahagiakan orang tua, dengan misalnya melakukan yang terbaik dari kita agar mendapatkan nilai yang bagus, mempunyai banyak teman, dan selalu turut apa yang diperintahkan orang tua. Tanggung jawab dari kecil itu lah yang harus terus kita bina samopai tua nanti.

Selanjutnya di sekolah misalnya. Misalnya dikelas kita diberi kuasa sebagai ketua kelas ataupun seksi-seksi lainnya. Kita harus bertanggung jawab pula dalam hal itu. Jika diberi wewenang untu menjadi bendahara misalnya, lakukan tugas untuk menjadi bendahara yang baik, bgitu pula yang lainya.

Lalu pengalaman saya ketka SMA, saya diberi wewenang untuk menjadi ketua paduan suara di sekolah saya, tentu tanggung jawab yang cukup berat bagi saya ketika saat itu saya hanya mejadi siswa biasa-biasa saja.  Dan banyak tanggung jawab lainnya yang harus kita pergunakan sebaik-baiknya untuk bekal di hari tua nanti J

Manusia dan Pandangan Hidup (Tulisan 7)


Manusia dengan pandangan hidup. Apa yang kalian pikirkan tentang topic ini? Kalau apa yang saya pikirkan tentang pandangan hidup, saya melihat kepercayaan saya terhadap agama saya. Pandangan hidup saya adalah saya mentaati semua ajaran-ajaran yang diajarkan oleh agama saya, yaitu Katolik. Walaupun semua ajaran agama di dunia ini pasti sama. Semua kehidupan yang ada di dunia berasal dari yang diatas. Allah menciptakan manusia, semua manusia yang ada di dunia. Baik cacat, sehat, cantik, tampan, dll. Seperti yang ada di diri saya ini, saya masih mempunyai keluarga yang utuh, teman-teman yang baik, fasilitas-fasilitas yang Tuhan masih berikan pada saya, semua itu tanpa kita sadari datangnya dari yang diatas, melalui perantara-perantara. Dari pada itulah, kita bersyukur atas hidup ini. Jangan sia-siakan hidup ini. Tidak hanya menjaga hidup kita sendiri, tetapi kita juga bisa menjaga hidup orang lain dengan menghargai dan menghormati sesama, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, berbuat baikalah selalu, ikhlaskan segala hal dalam melakukan sesuatu, dan ajaran-ajaran baik lainnya. Percayalah, hidup akan semakin indah pada waktunya J

Manusia dan Keadilan (Tulisan 6)


Hai J

Topic yang akan saya bahas kali ini adalah tentang manusia dan keadilan. Menurut kalian, apakah bangsa kita ini sudah cukup adil? Ya, jawabannya belum. Mengapa belum? Karena peraturan di Negara kita ini tidak cukup ketat, sehingga mudah untuk semuanya melanggar dan bahkan kalian kenal saat ini ada yang namanya kasus suap. Ini adalah bibit-bibit ketidak adilan di Negara kita ini.

Pernahkah kalian mendengar tentang seorang anak yang mencuri sandal dan dihukum dengan bertahun-tahun di penjara? Sedangkan seseorang yang melakukan korupsi malah tidak diadili atau lama dalam penanganannya? Kita lihat betapa tidak wajarnya kasus dengan hukumannya dalam 2 kasus tersebut. Tetapi itulah manusia. Sebesar apapun kekuasannya, pasti akan disalahgunakan dengan manusia itu. Sebanyak apapun hartanya, pasti akan disalahgunakan juga. Mereka piker bahwa dengan besarnya kekuasaan atau hartanya semua akan baik-baik saja. Padahal disitulah awal mula keterpurukan, karena masyarakat akan mencibir denan kata-kata pedas. Begitu mudahnya pemerintah sekarang melakukan hal keji tersebut. Kita yang mencari uang, mereka dengan enak ‘memakannya’. Tetapi itulah ‘budaya’ Negara kita. Bisa tidak bisa, mau tidak mau kita hraus menerimanya. Walaupun bisa diperbaiki sedikit demi sdikit, namun lama membersihkannya, karena semua kembali ke pribadi masing-masing.

Manusia dan Penderitaan (Tulisan 5)


Hai semua J
Sekarang topic yang akan dibahas adalah manusia dengan penderitaan. Kapan terakhir kali kamu merasakan penderitaan? Tentu kapanpun merasakan penderitaan, pasti rasanya akan terus dikenang karena tidak bisa dilupakan. Sama dengan pengalamanku yang akan aku ceritakan.
Saya merasakan penderitaan itu ketika saya sakit demam berdarah saat saya umur 14 tahun. Saat itu saya merasakan gejala-gejala seperti panas, meriang, dll. Saya kira waktu itu hanya masuk angin saja. Setelah seminggu dirumah dan tidak ada perubahan, saya dibawa ke dokter oleh orang tua saya, lalu diberi obat. 3 hari setelahnya kembali saya tidak menunjukan keadaan membaik. Lalu orang tua saya menganjurkan untuk cek darah, lalu ya, saya terkena tifus dan gejala demam berdarah. Langsung orang tua saya membawa saya ke rumah sakit Carolus di daerah Jakarta. Disana saya mendapatkan penanganan yang sangat baik dan ramah-ramah. Tetapi saya sangat menderita, karena selama saya sakit dari hari pertama itulah, saya disuntik sebanyak 9 tusukan di daerah tangan, 25 botol infuse, dan saya saat saya berada di rumah sakit itulah saya hanya bisa terbaring lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Saya merasakan penderitaan yang luar biasa, jelas karena saya tidak bisa mengikuti kegaiatan belajar mengajar di sekolah dan saya harus mengejar ketinggalan saya. Di lain sisi, ketidakberdayaan itu sangatlah tidak enak. Sehat itu mahal harganya. Oleh karena itu jagalah kesehatan kalian dengan rajin-rajin berolahraga, makan makanan yang sehat, minum air putih yang banyak, dan biarlah aura positif kelaur dari diri anda, dengan selalu banyak tersenyum dan mengontrol emosi kalian. Terimakasih sudah membaca J

Manusia dan Keindahan (Tulisan 4)


Hai teman-teman J
Keindahan adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai kita dapatkan setelah kesempurnaan sebagai manusia. Pernah suatu hari saya pergi ke puncak untuk mengadakan acara tahun baru. Sesampainya saya disana saya melihat begitu banyak bunga yang ada di sekitar halaman villa saya. Yang saya pahami dari hal sekecil ini saja, begitu besar karya Tuhan yang hal yang hanya dipandang sekilas oleh beberapa orang saja adalah hal yang sungguh luar biasa, apalagi keindahan-keindahan lainnya. Keindahan yang terlihat jelas disini adalah alam. Begitu Tuhan menciptakan alam yang indah dan manusia harus merawatnya. Namun apakah iya manusia merawatnya? Hanya sebagian kecil dan itupun belum sempurna. Dan bahkan yang ada manusia hanya merusaknya dengan anggapan bahwa nanti alam akan tumbuh dengan sendirinya. Padahal tidak. Walaupun ‘ya’ tetapi manusia harus tetap mendukung alam itu sendiri. Jadi kita sebagai manusia, jika masih ingin melihat keindahan, layaknya kita juga harus merawat, melindungi dan menjaga seperti kita menjaga diri kita sendiri J

Manusia dan Cinta Kasih (Tulisan 3)


Hai teman-teman J

Tuhan menciptakan manusia begitu sempurna. Semua yang ada pada diri kita adalah sempurna, panca indera, tubuh, system penunjang tubuh, fasilitas-fasilitas yang diperlukan, bahkan perasaan. Perasaan adalah hal yang paling menonjol ketika kita merasakan sesuatu. Apakah perasaan itu sedih, senang, biingung, marah, kecewa, sakit, atau bahkan tidak merasakan perasaan apapun karena kebal terhadap perasaan yang terlalu sering dirasakan. Perasaan yang tidak bisa lepas dari manusia adalah cinta. Cinta terhadap suatu barang kesayangan, pasangan kekasih, orang tua, teman, dan lain-lain. Ya cinta itu sungguh indah..

Cinta yang akan saya bahas disini adalah cinta kasih. Setiap budaya apapun pasti mengajarkan cinta kasih. Seburuk-buruknya budaya itu, tidak mungkin hati kecilnya tidak merasakan cinta. Dalam beragama misalnya, disetiap agama apapun tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh, mendustai, atau apapun yang tidak baik. Dan perbuatan baik itu tidak bolek objektif, harus dilakukan oleh semua orang dan untuk siapa saja, kelak sebagai bekal untuk disurga nanti. Di dunia ini tidak ada yang namanya siapa yang paling benar, yang ada siapa yang paling mulia. Seperti contoh, ada seorang nenek ataupun nak kecil yang berkekurangan yang sedang butuh pertolongan, misalkan dalam berobat. Apa yang kita lakukan? Biasanya kita acuh terhadap orang seperti itu. Tapi biarkan mata hati kita terbuka dengan menolongnya semampu kita. Tidak perlu siapa dia, budayanya apa, orang tuanya siapa, tapi kita harus rela menolong. Ingat, saat kita menolong cam-kan peribahasa ataupun kiasan “Barangsiapa yang member dengan tangan kananmu, tangan kirimu tidak boleh mengethauinya.” Itu berarti bukan berarti kita menolong sesorang, kita harus mengumbar-umbarkan ke semua orang agar tau bahwa kita telah berbuat baik, namun biarkanlah Tuhan yang mencatat semua amal kita.

Contoh selajutnya, seseorang yang jahat terhadapmu, biarkanlah, jangan membalasnya dengan kejahatan pula, tapi balaslah dengan cinta kasih itu sendiri. Berdoalah, dan minta agar Tuhan memafkan dosa-dosa yang telah diperbuat oleh orang yang telah menjahati saudara. Niscaya, doa yang bersih, cinta yang suci akan membawa anda kelak sampai dirumah yang diatas.

Demikian pengalam atau sharing saya kepada kalia. Semoga bermanfaat J

Konsep IBD dalam Kesusastraan (Tulisan 2)

Hai.. Kembali ke topik dalam tulisan IBD ini :)

Tulisan ke 2 saya adalah ttg Konsep IBD dlm kesusastraan. Seperti yg pada tugas telah dijelasknan panjang lebar, saya hanya akan menceritakan pengalaman dalam topik ini.

Sewaktu saya menduduki bangku SMP, saya diajar oleh seorang guru yang bernama Pak Nardi, yang mengajar bahasa Indonesia. Saya sangat menyukai cara beliau mengajar, bahkan dalam mendidik anak-anaknya begitu keras namun perhatian. Pernah suatu kali aku berpikir, untuk meneruskan bidang saya dalam dunia Kesusastraan Indonesia karena beliau. Saya ingin sekali masuk ke perguruan tinggi jurusan Sastra Indonesia. Karena tidak hanya dalam cara beliau mengajar, tetapi saya mengetahui bahwa Indonesia kaya akan budaya yang begitu indah. Saat beliau menerangkan tentang pokok bahasan Novel dan Karya Sastra Buku, saya melihat bahwa tulisan-tulisan indah dari penulis membuat saya suka membuat cerpen-cerpen dengan bahasa yang cukup baku. Tidak hanya itu, beberapa penulis idola saya seperti Kahlil Gibran sangat menjunjung tinggi bahasa dan kiasan-kiasan. Yang saya lihat disini, penulis bukan hanya dari 1 daerah sehingga mayoritas atau semua penulisnya berasal dari budaya yang sama, tetapi dari semua budaya. Kata-kata yang tidak diperkenankan seperti menghina, mengejek, menyindir atau yang lainnya dalam membuat karya tulis itu tidak diperkenankan, sehingga penulis harus bisa menghargai. Itulah menurut saya mengapa budaya tidak hanya berpengaruh dalam lingkup lingkungan atau hal lainnya, tapi dalam sastra budaya pun sangat berpengaruh dalam kehidupan ini.

Demikian pengalaman saya pada topik ini, kiranya dapat memberi pencerahan tentang Konsep IBD dalam Kesusastraan :)

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan (Tulisan 1)

Halo semua..

ini adalah tulisan karya saya sendiri, yang akan menceritakan pengalaman saya tentang hubungan manusia dengan kebudayaan.

Seperti pada tugas saya, saya telah menjelaskan apa itu kebudayaan serta hubungan-hubungannya.
Pengalaman saya tentang kebudayaan ini adalah lebih menghargai tentang budaya satu sama lain. Kita tau bahwa kebudayaan di Indonesia sangat beragam, oleh karena itu Indonesisa termasuk salah satu negara yang kedekatan dengan adat istiadatnya masih sangat kental.

Saya terlahir dengan keluarga Jawa, diantaranya ayah saya dari Solo dan ibu saya dari Jogjakarta. begitu kental ajaran budaya kami untuk lebih sopan kepada orang yang berumur lebih tua dari kita (walaupun ini adalah tata krama umum di Indonesia). Jawa adalah sebuah pulau yang paling banyak penduduknya. Dan dengan budayanya yang begitu khas, membuat Jawa menjadi salah satu pulau dengan adat yang paling banyak dipeljari oleh orang asing. Ayah saya adalah salah satu keturunan dari Raja (maaf saya lupa namanya. Antara Pakubuwono atau Hamengkubuwono *maaf kesalahan nama*). Hingga jika saya nikah nanti, nama saya dapat ditambahkan gelar R.A. di depan nama asli saya. Kakek (dari ayah) saya pun adalah seniman wayang, membuat wayang kulit sendiri. Karya-karyanya masih tersimpan apik di keluarga 'budhe' saya (budhe panggilan bahasa Jawa untung bibi yang lebih tua dari orang tua kita). Cukup kental bukan keterikatan keluarga kami dengan Jawa? :)

Lalu sampai pada akhirnya kakak saya menikah dengan pria Batak Karo yang memiliki marga Purba. tentu kami memliki latar belakang budaya yang berbeda. Tetapi kami memiliki rasa ingin tau satu sama lain, bagaimana adat istiadat Karo tersebut, dll.Lalu kami mengetahui adanya beberapa sebutan yang dipakai dalam memanggil kerabat keluarga seperti, Bulang, Pak Tengah, Mak Tua, dll. Begitu unik sebutan yang dipakai dalam budaya mereka dibanding budaya Jawa yang sering kita dengar seperti Mbak, Mas, Budhe, Bule, Pakdhe, Pakle, dll. Dan untuk menghargai mereka pun kami memakai sebutan tersebut.

Sungguh unik Indonesia. Itu hanya 2 dari sekian macam budaya di Indonesia yang tidak semuanya saya tau. Yang jelas, kita harus tetap menjaga dan melestarikan budata adat istiadat nenek moyang leluhur kita, entah kita berpandang secara modern atau tradisional. Dengan tetap berpegang pada adat istiadat kita yang selayaknya, kita akan menjadi manusia utuh dengan segala kesempurnaan-Nya.

Friday, April 20, 2012

Hubungan Manusia dengan Harapan (Tgs. 10)

Pengertian Manusia

Manusia merupakan ciptaan tuhan yang paling pintar di bandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain. Manusia diberikan akal untuk berpikir dan berusaha mengembangkan segala sesuatu menjadi hal yang baru sehingga mempunyai nilai manfaat yang dapat berguna bagi manusia ataupun mahliuk yang lain. Organ tubuh manusia juga terbilang paling sempurna dibandingkan mahluk yang lainnya . oleh karena itu sebagai manusia kita patut bersyukur bahwa masih ada mahluk yang tidak memiliki hal yang sama seperti kita.

Manusia di ciptakan oleh tuhan sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi dan pada masa saat sekarang ini manusia sering di pojokkan sebagai perusak alam bumi yang indah ini, tetapi saat ini banyak juga manusia yang peduli terhadap lingkungannya. Mereka sadar bahwa bumi ini akn di lanjutkan oleh para penerus yaitu para cucu kita nanti, hal ini yang acuan manusia untuk menggalakkan peduli terhadap bumi untuk kepentingan dan kelangsungan mahluk hidup di masa yang akan datang.


Pengertian Harapan

Harapan mempunyai arti sebuah hal yang ingin dicapai yang biasanya untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dalam hidupnya. Ada yang bilang harapan sama dengan cita-cita, memang secara logika mempunyai makna dan tujuan yang sama yaitu menggapai sesuatu yang selama ini belum tercapai, tetapi harapan biasanya di tujukkan untuk sebuah perbaikan agar lebih baik di masa yang akan datang.

Dengan adanya harapan kita dapat introspeksi atas segala sesuatu dan dapat menilainya kemudian biasanya ada suatu harapan yang dapat hal tersebut mempunyai sesuatu yang lebih dari saat sekarang ini. Dengan harapan manusia dapat hidup dan berangan-angan karena dengan harapan manusia dapat ingat dan sadar akan jalan hidup yang sebenarnya.


Hubungan Manusia dan Harapan

Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda untuk kehidupannya, dengan harapan manusia akan berjuang dan bertahan untuk mengejar hal yang ingin di raihnya.Melalui harapan manusia dapat mengembangkan potensinya untuk menjadi mahluk yang berguna dan senantiasa menjadi yang terbaik untuk orang yang ada di sekelilingnya.

Harapan dapat menjadi sebuah gambaran seberapa besar [eluang yang ada untuk meraih sesuatu. Tetapi dalam membuat harapan harus sesuai dengan keadaan saat ini dan yang akan datang, di takutkan sebuah yang tak pantas akan membuat sebuah pengharapan yang sia-sia dan membuang banyak energi dan pikiran. Oleh karena itu sebuah harapan yang baik adalah sesuatu yang ada pada diri kita sendiri (it's my self)

Hubungan Manusia dengan Kegelisahan (Tgs. 9)

PENGERTIAN KEGELISAHAN

Kegelisahan berasal dari kata gelisah (bukan geli-geli basah :-“) , yang berarti tidaktenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

Banyak yang menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan sebagai berikut :

“Kegelisahan negatif” adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.

“Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.



SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH


Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah dari akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh : Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik. Kalau misalnya, kentongan dipukul secara terus-menerus dan disambung bersaut-sautan makin lama makin dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Geranga apakah yang akan terjadi? Meskipun berita peristiwa belum ada, tetapi yang jelas itu merupakan tanda bahaya.

Jadi pada intinya penyebab utama timbulnya rasa kegelisahan pada seseorang adalah karena adanya rasa takut yang berlebihan karena takut kehilangan atas haknya.



USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN


Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir jernih, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran. Pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi.

Cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada Tuhan karena Tuhan pasti memilihkan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya, jadi mengapa kita harus merasa gelisah jika Tuhan melindungi hamba-Nya.


Hubungan Manusia dengan Tanggung Jawab (Tgs. 8)

Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. 
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda. 

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.


Hubungan Manusia dengan Pandangan Hidup (Tgs. 7)

Manusia pada dasarnya diciptakan memiliki akal budi. Manusia harus bisa berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan hidupnya dikarenakan manusia harus bisa menentukan mau dibawa kemanakah hidupnya itu. Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu pula dijelaskan apa arti pandangan hidup.

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan adanya akal budi manusia dapat menentukan pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup juga disebut filsafat hidup yang berarti mencari suatu kebenaran dan kebenaran itu bisa dicari oleh siapa saja. Jadi pandangan hidup itu dimiliki oleh tiap golongan manusia baik itu golongan atas maupun golongan bawah. Pandangan hidup itu adalah dasar untuk membimbing kehidupan manusia itu sendiri baik menurut jasmani maupun rohani. Pandangan hidup sangat lah bermanfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri, masyarakat atau bangsan dan negara. Dalam kehidupan manusia pangdangan hidup berperan penting untuk memegang teguh pada pendirian dikarenakan pandangan hidup merupakan sebuah titik tuju sehingga dengan adanya pandangan hidup, manusia jadi berpegang teguh pada pendiriannya.


Berdasarkan jenisnya, pandangan hidup dapat dibedakan menjadi 3. yaitu:
- Pandangan Hidup yang berasal dari agama. Merupakan pandangan hidup yang kebenarannya adalah mutlak.
- Pandangan hidup berasal dari ideologi. Merupakan pandangan hidup yang berasal dari kebudayaan dan norma yang terdapat di wilayah itu atau negara itu sendiri.
- Pandangan hidup yang berasal dari proses merenung. Merupakan pandangan hidup yang kebenarannya relatif.

Pandangan hidup berbeda dengan cita –cita tetapi bisa dikatakan pandangan hidup berhubungan erat dengan cita – cita. Pandangan hidup adalah bagian hidup manusia yang dapat mencerminkan cita – cita.


Didalam tiap pandangan hidup biasanya terdiri dari 4 unsur, unsur – unsur tersebut adalah :

• Cita – cita
Cita – cita merupakan sebuah angan – angan atau sesuatu yang ingin dicapai atau diraih. Cita – cita dapat tercapai jika ada suatu usaha untuk meraih impian itu.
Berikut merupakan faktor yang menentukan dapat tidaknya manusia untuk mendapatkan cita – cita :
A. Faktor internal atau lebih sering disebut faktor dari dalam. yaitu faktor yang berasal dari manusia itu sendiri.
B. Kondisi yang dihadapi maksudnya kondisi dari dunia luar untuk mendapatkan cita – cita itu sendiri.
C. Seberapa tinggi kah cita – cita yang ingin dicapai. Biasanya semangkin tinggi cita – cita itu semangkin sulit kita untuk mendapatkannya.

• Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral., perbuatan yang sesuai dengan norma norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, kare pada kodratnya manusai itu baik, makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbua baik.
Kebajikan seseorang dapat dilihat dari 3 sisi. Yaitu : hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan TUHAN, dan hubungan antar sesama.

• Usaha atau Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita cita. Dikarenakan untuk mencapai segala sesuatu dibutuhkan proses perjuangan dan usaha. Segala sesuatu tidak mungkin datang begitu saja melainkan butuh kerja keras usaha, usaha dan perjuangan untuk mendapatkannya.

• Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan ang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Rasa percaya diri, untuk mendapatkan itu semua manusia membutuhkan rasa percaya diri, rasa yakin terhadap dirinya bahwa dia mampu untuk mendapatkan impiannya. Menurut Prof.Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yang berhubungan dengan kepercayaan, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.


Langkah Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hu\idup itu tergantung pada orangh yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Ada langkah langkah untuk mendapatkan berpandangan hidup yang baik yaitu:
• Mengenal
• Mengerti
• Menghayati
• Meyakini
• Mengabdi
• Mengamankan


sumber : http://psyche2nest.wordpress.com/2010/11/29/manusia-dan-pandangan-hidup/

Hubungan Manusia dengan Keadilan (Tgs. 6)

Pada setiap diri manusia itu pasti mempunyai masalah yang berbeda-beda. Mereka membutuhkan keadilan untuk membela dirinya sendiri. Hakikat kemanusian dan asas kemanusiaan tak akan pernah berubah dengan bergantinya zaman. Sejak awal sejarah sampai hari ini, dari hari ini sampai berakhirnya dunia, manusia akan selalu mencintai keadilan dan memerlukan keadilan.


Bukan hanya satu kelompok masyarakat tertentu atau warga sebuah negeri atau bangsa tertentu yang mendambakan keadilan. Keadilan adalah keinginan alamiah dan historis yang ada pada setiap orang sepanjang sejarah umat manusia. Misi utama dan paling penting dalam setiap gerakan Ilahiyah adalah penekanan pada masalah keadilan. Keadilan juga menjadi asas bagi kelanjutan risalah para nabi dan tokoh-tokoh pembaharu besar dalam sejarah. Keadilan adalah sesuatu yang diimpikan oleh umat manusia. 



Dalam kamus bahasa Indonesia, keadilan sosial didefinisikan sebagai suatu proses kerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu secara organik, sehingga setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh serta berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hal ini kemudian tertuang pada filosofi bangsa yaitu Pancasila (sila kelima) dan Undang-Undang 1945 yang merupakan sumber hukum bagi bangsa kita. Keadilan adalah suatu sikap yang berpijak pada suatu kebenaran. Orang baru dapat dibilang adil apabila dia berpegang teguh pada suatu kebenaran objektif yang berdasarkan fakta nyata bukan pada kebenaran subjektif, dengan tidak memihak pada salah satu orang atau kelompok yang bersengketa tanpa terkecuali terhadap kaum kerabat dan keluarga sendiri, lain halnya apabila keluarga yang dibela tersebut berada dipihak yang benar. 



Di semua negara yang -berkat revolusi atau kudeta- menerapkan ideologi komunisme dengan berbagai bentuknya, keadilan selalu diusung menjadi slogan inti. Namun nyatanya, tidak ada atribut keadilan dalam kehidupan mereka sehari-hari, bahkan yang mereka lakukan bertolak belakang dengan konsep keadilan. 


Keadilan bukan berarti penyamarataan dalam semua hal. Keadilan adalah penyamarataan dalam memberi kesempatan. Keadilan adalah penyamarataan dalam hak. Semua orang harus memperoleh kesempatan yang sama untuk bergerak dan maju. Keadilan bukan berarti kita tidak melakukan penanaman modal atau mencegah orang menanamkan investasinya. 


Tujuan yang kita kejar adalah keadilan di tengah masyarakat. Inilah yang kita inginkan. Semua yang kita lakukan akan menemukan nilainya jika ditujukan untuk menegakkan keadilan. Dalam sebuah masyarakat yang tidak adil, jika ada kekayaan maka yang diuntungkan hanya segelintir orang dan satu golongan tertentu saja. Tetapi di sebuah masyarakat yang adil, kekayaan akan dinikmati oleh semua orang. Tentunya keadilan tidak selalu berarti kesamaan. Jangan sampai disalahfahami. Keadilan adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Inilah arti dari keadilan. Keadilan bukan seperti yang diduga oleh sebagian orang yang berpikiran dangkal. Mereka mengira keadilan adalah pendapatan semua orang di tengah masyarakat harus sama jumlahnya. Tidak. Sebagian orang lebih giat dalam bekerja. Sebagian lainnya memiliki potensi yang lebih besar. Dan sebagian yang lain berperan lebih besar dalam memajukan negara. Keadilan adalah berbuat secara benar, dan memberikan segala hak dan hak setiap orang kepadanya. Inilah makna dari keadilan yang harus ditegakkan di tengah masyarakat. 



Sebagian orang mengatakan bahwa keadilan berarti pemerataan kemiskinan. Tidak benar. Semua orang yang berbicara tentang keadilan tidak pernah menganggap keadilan sebagai kata lain dari pemerataan kemiskinan. Tetapi yang mereka maksudkan adalah pemerataan seluruh sarana dan fasilitas yang ada. Orang-orang yang menyamakan keadilan dengan pemerataan kemiskinan sebenarnya ingin mengatakan, "Jangan pernah kalian mengangkat masalah keadilan. Kejarlah kekayaan dan ketika itulah kekayaan bisa dibagikan". Mengejar kekayaan tanpa mempedulikan keadilan hanya akan melahirkan kondisi seperti yang kita saksikan di negara-negara kapitalis. Di negara yang dianggap terkaya di dunia -yaitu Amerika Serikat- banyak orang yang mati karena kelaparan, kedinginan atau kepanasan. Ini bukan propaganda tetapi kenyataan yang kita saksikan. 



Di sebuah masyarakat yang tak mengenal keadilan, banyaknya kekayaan yang didapat hanya akan menguntungkan segelintir orang dan satu golongan tertentu saja. Tetapi di sebuah masyarakat yang berdiri di atas landasan keadilan dan kesamaan, kekayaan akan dinikmati oleh semua orang. Keadilan adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Dalam menjelaskan makna keadilan harus diperhatikan sisi kerja keras, potensi yang besar dan nilai besar yang dihasilkan untuk kemajuan negara. Adil berarti berbuat sesuai dengan kebenaran. Adil adalah memberikan hak setiap sesuatu dan hak masing-masing orang kepada yang berhak atasnya. Keadilan berarti tidak melakukan diskriminasi dalam memberikan hak dan menegakkan hukum. Keadilan berarti membantu masyarakat kecil dan lemah. Keadilan berarti melaksanakan hak insani dan kemasyarakatan serta menjalankan hukum-hukum Ilahi di tengah masyarakat secara rata. Dengan kata lain, keadilan berarti bahwa suatu kelompok tertentu tidak memberikan hak yang istimewa bagi diri mereka. 



Kehidupan manusia tanpa keadilan adalah rupa terburuk yang dapat disaksikan di lembaran sejarah umat manusia. Seluruh kesengsaraan yang ada di berbagai masyarakat yang beragam muncul karena kezaliman dan ketidakadilan. Jika atmosfir kehidupan manusia dipenuhi oleh keadilan, di bawah naungan keadilan manusia dapat membangun lingkungan kehidupannya menjadi lingkungan yang layak. 



Model pemerintahan Republik Islam adalah model yang diajarkan oleh Islam; model untuk kemajuan dan kesejahteraan yang diiringi dengan keadilan, persaudaraan, cinta, dan kasih sayang antar sesama, serta pengikisan jurang pemisah antara miskin dan kaya di tengah masyarakat. Islam menghendaki kemajuan sebuah masyarakat dengan bentuk seperti ini yang disertai dengan spiritualitas. Keadilan memang satu hal yang mudah diucapkan di lisan tapi sulit untuk diwujudkan. Perlu perencanaan jangka panjang untuk mewujudkannya, dan hendaknya program masa depan adalah program yang mengacu pada keadilan. 



Dalam pemerintahan Islam, keadilan menjadi dasar bagi setiap keputusan eksekutif. Seluruh pejabat negara, mulai dari para wakil rakyat di parlemen Majles Shura Islami yang terhormat sampai para pejabat eksekutif di berbagai bidang, khususnya mereka yang bertugas di bagian perencanaan dan keahlian, juga para hakim dan pejabat lembaga peradilan, semuanya harus berusaha keras dan penuh keseriusan serta ketulusan untuk menegakkan keadilan di tengah masyarakat. 



Rakyat dengan berbagai elemennya, khususnya kalangan pemuda harus terus menuntut keadilan sehingga setiap pejabat negara mau tak mau -meski terkadang bertentangan dengan keinginan mereka sendiri- akan memerhatikan soal keadilan. Menuntut keadilan berarti soal keadilan menjadi topik yang mengemuka di kalangan para pemuda dan kalangan mahasiswa. Keadilan harus dituntut untuk ditegakkan dan para pejabat harus didesak melaksanakannya. Dengan taufik Allah, dengan izin dariNya, dekade keempat revolusi Islam ini adalah dekade ‘Keadilan yang seiring dengan Kemajuan'. Artinya, kemajuan menonjol dan keadilan dirasakan di seluruh penjuru negeri. Segala perencanaan harus dibuat demikian. Hal inilah yang akan mengimunisasi rakyat dan negeri dari ancaman bahaya.



Hubungan Manusia dengan Penderitaan (Tgs. 5)


A. PENGERTIAN PENDERITAAN


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra { artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau_ti_n~atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namur peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi jugs memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pads umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang dibenkanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat benipa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang banyak kelebihan dibandingkan dengan mahiuk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dinnya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperolch suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan beikurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

Hal itu misalnya dalam surat Al.lnsyigoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut hares diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harms menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak botch lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya. maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu kai na kesalahannya sendiri.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macanl kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya tedetak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan “resiko” karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat 40 surat Al Ankabut menya­takan :

“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benarnkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.

Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya did sendiri, karena dosa-dosanya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.

Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos kota) halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.

Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanyi£ w a pun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian jugs merupakan salah satu wujud daii siksaan yang dapat -dialami oleh seseorang.

Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan tents menerus merasakan penderitaan batin. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan,maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan “kawan duka” adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang beisifat fisik, sehingga rasa kesepian idak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaanatfia Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempainya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sesdemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

(a) Claustrophobia dan Agoraphobia

Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

(b) Gamangmerupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang hanis melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

(c) kegelapan merupakan suatu .ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.

(d) Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

(e) Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya jugs akan teijadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?

Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang betheda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan bani, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.

Tanpa pengobatan anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjaadi agoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang

sebenarnya.

Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobiaada1aiiatu ge’_ala dari suatu roblema – sikolo `s an . dalam, yang hanis ditemukan, ihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya a1il[ya1Tgiiimwat tingka~i laku pert ya a bahw~suatu phobia adiiroblemanya dan tidakpe`l IIk~W an sea upaya men apa an perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena sipenderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan sipenderita sepuluh kali leblh parah.

C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hares diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala pennulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah :

1. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita balk jasmani maupun rokhaninya
2. usaha mempertahankan diri dengan cars negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pads orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
1. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

1. a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sexing menyebabkan yang bei angkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
2. b. terjadinya konflik sosial budaya akibat nonna berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
1. c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah

1. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara balk sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
2. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

D. PEMDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesirnis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, ia harus berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneniskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat mendenta.

Apabila kita memperhatikan dan membaca rfwayat hidup pars pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara kolonial karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin pemimpin kita yang lain.

E. PENDERITA, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dalam dunia modem sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan born atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti born atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran as beraccun di India.

Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di­Condet, Meletusnya gunung galunggung,perang Irak-Iran.

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dan i para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia tenitama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga pars pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie Hangars yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul “Arie Hangars”.

F. PENDERITA DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi.

B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/ azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/ azab Tuhan Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

C) Penganruh penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kernudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dart sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dart kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.

Apabila sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca; penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan hares disingkirkan.