Thursday, October 20, 2011

Kebudayaan Bali







Gambar diatas adalah suasana Bali, salah satu pulau yang luar biasa indahnya, dengan segala panorama budaya dan kepercayaan masyarakat Bali yang membuat kita ternganga-nganga. 



Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa PenidaPulau Nusa LembonganPulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasaryang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agamaHindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

sumber: wikipedia


Kesenian
Selain keindahan tempat-tempat wisata dan keramahan penduduk lokalnya, Bali juga dikenal karena keunikan kesenian dan kebudayaan masyarakat setempat yang begitu lestari. Berbagai macam kesenian seperti tarian-tarian, baik klasik maupun modern kerap digelar untuk semakin memikat para wisatawan yang berkunjung sehingga merasa sulit untuk tak datang lagi di kemudian hari ke Bali.


Barong sendiri merupakan makhluk mitologi yang memiliki esensi kebajikan sebagai aspek dasarnya. Sementara lawannya yakni Rangda yang memiliki kekuatan dan kepiawaian sangat andal digambarkan sebagai makhluk yang beresensi kejahatan dan kebatilan.  Tarian-tarian Barong ini terdiri dari 5 babak yang diawali dengan gending pembuka, dimana pada bagian pembuka digambarkan tiga orang bertopeng membuat keributan dan merusak ketenangan hutan, mereka bertemu kera dan berkelahi hingga akhirnya kera dapat memotong hidung salah satu dari mereka.


Selain mempertunjukkan Tarian Barong, pengunjung juga bisa menyaksikan Tarian Kecak yang memiliki keunikan tersendiri. Apa yang membuatnya unik? Yakni tarian ini tak diiringi oleh alat musik atau gamelan sebagaimana layaknya tarin-tarian lain pada umumnya melainkan hanya diiringi oleh suara sekitar 100-an orang.
sumber: http://bali.panduanwisata.com/festival/menengok-kebudayaan-bali-di-panggung-sahadewa/


Musik

Seperangkat gamelan Bali.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuh lainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegoggamelan gong gedegamelan gambanggamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngabenserta musik Bebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisionalmasyarakat Banyuwangi serta musik tradisional masyarakat Lombok.
sumber: wikipedia




Pakaian daerah

Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya

Rumah Adat
Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.

Pakaian Adat

Pria

Anak-anak Ubud mengenakan udeng, kemeja putih dan kain.
Busana tradisional pria umumnya terdiri dari:
  • Udeng (ikat kepala)
  • Kain kampuh
  • Umpal (selendang pengikat)
  • Kain wastra (kemben)
  • Sabuk
  • Keris
  • Beragam ornamen perhiasan
Sering pula dikenakan baju kemeja, jas dan alas kaki sebagai pelengkap.


Wanita

Para penari cilik mengenakan gelung, songket dan kain prada.
Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari:
  • Gelung (sanggul)
  • Sesenteng (kemben songket)
  • Kain wastra
  • Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada
  • Selendang songket bahu ke bawah
  • Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam
  • Beragam ornamen perhiasan
Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.
sumber: wikipedia

No comments:

Post a Comment